Mahasiswa KKN UNAIR Adakan Sosialisasi Kenali dan Cegah Stunting Sejak Dini di Desa Dadapan

  • Whatsapp

Dadapan, Banyuwangi – Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat.

Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, Presiden Joko Widodo sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. (Kemenko PMK).

Dalam upaya turut melakukan pencegahan stunting mahasiswa KKN BBM UNAIR melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Dadapan. (26/01/2023).

Sosialisasi tersebut mengusung tema “KKN UNAIR-Belajar bersama masyarakat tentang stunting”

Acara yang berlangsung pada pukul 08:00 hingga 09:00 pagi tersebut mengenalkan kepada masyarakat apa itu stunting dan cara pencegahan dini yang dapat dilakukan.

Sosialisasi yang bertempat di Pendopo Kantor Desa Dadapan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Pemdes Dadapan. Pemdes Dadapan bersama Mahasiswa KKN Unair bekerjasama mengadakan sosialisasi tersebut.

Peserta dalam sosialisasi terdiri dari kader posyandu, ibu-ibu yang memiliki balita, dan ibu hamil. Kegiatan ini diawali dengan penyebaran post test kepada peserta sosialisasi untuk mengukur sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang stunting.

Setelah itu, dilanjut dengan penjelasan oleh mahasiswa KKN UNAIR tentang MP-ASI dan cara pencegahan stunting. Menurut penyampaian mahasiswa, stunting disebabkan oleh masalah kekurangan gizi dalam waktu lama karena kurangnya pemberian gizi makanan.

Faktor risiko terjadinya stunting tidak hanya terjadi pada balita saja, sebelum lahir juga dapat terindikasi stunting. Salah satu penyebab terjadinya stunting ini karena kurangnya asupan makanan sehingga menyebabkan anak tumbuh lebih pendek dari anak seusianya.

Selain peetumbuhan yang lambat, stunting dapat menyebabkan kecerdasan menurun , motorik lambat, bahkan peningkatan resiko kematian pada anak. Pencegahan yang bisa ditanggulangi sejak dini yakni dengan pemantauan dan pemenuhan asupan gizi ibu hamilantara lain ibu hamil.

Penerapan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dengan stop bab sembarangan, cuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah kejadian stunting pada anak.

“Untuk deteksi balita stunting atau tidak dilihat dari grafik di KMS terbaru antara usia dan berat badan harus garis lurus.” Terang bidan Wilayah Dadapan.

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respon positif dari pemerintah desa setempat, karena dinilai membantu program pemerintah dalam atasi permasalahan stunting.

“Stunting pada anak bisa dilihat gagal tumbuhnya balita karena kekurangan energi dan protein. Dan bisa dilihat dari tinggi badan serta berart badan seusianya” tambah Petugas Gizi yang hadir dalam sosialisasi.

Selain itu, menurut Pemdes kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk menambah wawasan masyarakat tentang pencegahan stunting sejak dini.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena pemerintah pusat juga mendukung dan peduli tentang stunting.” ujar Jajuli Kades Dadapan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *